Powered By Blogger

Senin, 04 Oktober 2010

PTI - Konsep sistem dasar sistem komputer dan TI

Perancangan Sistem Informasi  Hal. 1
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

I. DEFINISI SISTEM

LUDWIG VON BARTALANFY.
Sistem merupakan seperangkat unsur yang saling terikat dalam suatu
antar relasi diantara unsur-unsur tersebut dengan lingkungan.

ANATOL RAPOROT.
 Sistem adalah suatu kumpulan kesatuan dan perangkat hubungan satu
sama lain.

L. ACKOF.
 Sistem adalah setiap kesatuan secara konseptual atau fisik yang terdiri
dari bagian-bagian dalam keadaan  saling tergantung satu sama lainnya.

ƒ Syarat -syarat sistem :
 1. Sistem harus dibentuk untuk menyelesaikan tujuan.
 2. Elemen sistem harus mempunyai rencana yang ditetapkan.
 3. Adanya hubungan diantara elemen sistem.
 4. Unsur dasar dari proses (arus informasi, energi dan material) lebih
penting drpd elemen sistem.
 5. Tujuan organisasi lebih penting dari pada tujuan elemen.

ƒ  Secara garis besar,  sistem dapat dibagi 2 :
 
 a. SISTEM FISIK ( PHYSICAL SYSTEM ):
Kumpulan elemen-elemen/ unsur-unsur yang saling berinteraksi satu sama
lain secara fisik serta dapat diidentifikasikan secara nyata tujuan-tujuannya.
Contoh  :  
- Sistem transportasi, elemen : petugas, mesin, organisasi yang
menjalankan transportasi .
- Sistem Komputer, elemen : peralatan yang berfungsi bersama-sama untuk
menjalankan  pengolahan data.

 b. SISTEM ABSTRAK ( ABSTRACT SYSTEM):
Sistem yang dibentuk akibat terselenggaranya ketergantungan ide, dan
tidak dapat diidentifikasikan secara nyata, tetapi dapat diuraikan elemen-
elemennya.
Contoh : Sistem Teologi, hubungan antara manusia dengan Tuhan.



 Perancangan Sistem Informasi  Hal. 2
II. MODEL UMUM SISTEM.

Model sistem sederhana.

   input proses output


Contoh :
- Program perhitungan basic kita masukkan, setelah dijalankan kita dapatkan
hasilnya.
- Data mahasiswa (nama, nilai) diproses menjadi daftar nilai semester (berupa
laporan).

Sistem dengan banyak input dan output.
Input1                                                                 Output 1
Input2                          PROSES                            Output 2
….                                                                        ……..
Input n                                                                Output n


Contoh : Matriks → masukannya banyak, keluarannyapun banyak.

• KARAKTERISTIK SISTEM,
 a. Organisasi.
 b. Interaksi.
 c. Interdependensi.
 d. Integrasi.
 e. Tujuan pokok.

a. Organisasi
Mencakup struktur dan fungsi organisasi.
Contoh :  - struktur

DIRUT
MRKT PROD ADM SUB SISTEM
BAG.SUBSISTEM


 Perancangan Sistem Informasi  Hal. 3
- Fungsi
Organisasi tidak akan berjalan tanpa adanya fungsi dari setiap bagian maupun
sub bagian.

Contoh :
- Fungsi direktur utama.
bertanggung jawab penuh terhadap mati atau hidupnya perusahaan yang
dipimpinnya.

- Fungsi departemen marketing.
bertanggung jawab penuh atas kelancaran pembuatan produk dengan jalan
mencari langganan pembeli.

- Fungsi departemen keuangan dan administrasi.
bertanggung jawab  atas kelancaran pengeluaran keuangan perusahaan.

b. Interaksi.
Saling keterhubungan antara bagian yang satu dengan lainnya.
Contoh :
SA dengan bagian  P dengan bagian DE dan sebaliknya.
SA : Sistem Analis, P :Programmer,     DE : Data entry.

c. Interdependensi.
Bagian yang satu mempunyai ketergantungan dengan bagian yang lainnya.
Contoh :
Bagian marketing saling bergantung dengan bagian produksi dan bagian
keuangan dan   administrasi dalam hal penagihan pada customer.

d. Integritas.
Suatu keterpaduan antara subsistem-subsistem untuk mencapai tujuan.
Contoh :  
Bagian marketing mendapat pesanan 100 buah mobil tapi hanya mampu
menyediakan 50 unit. Untuk menangani masalah ini diadakan kerjasama dengan
perusahaan lain yang bergerak dalam bidang yang sama.

e. Main objection ( tujuan utama ).
Pemusatan tujuan yang sama dari masing-masing subsistem.
Contoh : suatu perusahaan memerlukan pemusatan tujuan.





 Perancangan Sistem Informasi  Hal. 4
• KLASIFIKASI  SISTEM.

A. DETERMINISTIK SISTEM.
Sistem dimana operasi-operasi (input/output) yang terjadi didalamnya dapat
ditentukan/ diketahui dengan pasti.
 Contoh :  
 - Program komputer, melaksanakan secara tepat sesuai dengan rangkaian
instruksinya.
 - Sistem penggajian.

B. PROBABILISTIK SISTEM.
Sistem yang input dan prosesnya dapat  didefinisikan, tetapi output yang
dihasilkan tidak dapat ditentukan  dengan pasti; (Selalu ada sedikit
kesalahan/penyimpangan terhadap ramalan jalannya sistem).
 Contoh :    
 - Sistem penilaian ujian
 - Sistem pemasaran.
  
C. OPEN SISTEM.
Sistem yang mengalami pertukaran energi, materi atau informasi dengan
lingkungannya. Sistem ini cenderung memiliki sifat adaptasi, dapat
menyesuaikan diri dengan lingkungannya sehingga dapat meneruskan
eksistensinya.
Contoh :
- Sistem keorganisasian memiliki  kemampuan adaptasi. (Bisnis dalam
menghadapi persaingan   dari pasar yang berubah.  Perusahaan yang tidak
dapat menyesuaikan diri akan tersingkir)

D. CLOSED SISTEM.
Sistem  fisik di mana proses yang terjadi  tidak mengalami pertukaran materi,
energi atau informasi dengan lingkungan di luar sistem tersebut.
Contoh : - reaksi kimia dalam tabung berisolasi dan tertutup.

E. RELATIVELY CLOSED SISTEM.
Sistem yang tertutup tetapi tidak  tertutup sama sekali untuk menerima
pengaruh-pengaruh lain.
Sistem ini dalam operasinya dapat menerima pengaruh dari luar yang sudah
didefinisikan dalam batas-batas tertentu .
Contoh :
Sistem komputer. (Sistem ini hanya menerima masukan yang telah
ditentukan sebelumnya, mengolahnya dan memberikan keluaran yang juga
telah ditentukan sebelumnya. tidak terpengaruh oleh gejolak di luar sistem).

 Perancangan Sistem Informasi  Hal. 5
F. ARTIFICIAL SISTEM.
Sistem yang meniru kejadian dalam alam. Sistem ini dibentuk berdasarkan
kejadian di alam di mana manusia tidak mampu melakukannya. Dengan kata
lain tiruan yang ada di alam.
 Contoh :
- Sistem AI, yaitu program komputer yang mampu membuat komputer
seolah-olah berpikir.
- Sistem robotika.
- Jaringan neutral network.

G. NATURAL SISTEM.
 Sistem yang dibentuk dari kejadian dalam alam.
 Contoh : - laut, pantai, atmosfer, tata surya dll.

H. MANNED SISTEM.
Sistem penjelasan tingkah laku yang meliputi keikut sertaan manusia. Sistem
ini dapat digambarkan  dalam cara-cara sebagai berikut :

H.1. Sistem manusia-manusia.
  Sistem yang menitik beratkan hubungan antar manusia.
H.2. Sistem manusia-mesin.
 Sistem yang mengikutsertakan mesin untuk suatu tujuan.
H.3. Sistem mesin-mesin.
Sistem yang otomatis di mana manusia mempunyai tugas untuk
memulai dan mengakhiri sistem, sementara itu manusia dilibatkan juga
untuk memonitor sistem.
Mesin berinteraksi dengan mesin untuk melakukan beberapa aktifitas.
Pengotomatisan ini menjadikan bertambah pentingnya konsep
organisasi, dimana manusia dibebaskan dari tugas-tugas rutin atau
tugas-tugas fisik yang berat.

Perancang sistem lebih banyak menggunakan metode " Relatively  Closed  dan
Deterministik Sistem  ", karena sistem ini dalam pengerjaannya lebih mudah
meramalkan hasil yang akan diperoleh dan lebih mudah diatur dan diawasi.
Contoh :
Pada bidang sistem informasi, faktor komputer dan program komputer
biasanya "  Relatively Closed dan Deterministik  ", tetapi faktor manusia
sebagai pengelolanya  adalah " Open dan Probabilistik  Sistem ".

• METODE SISTEM.

A. BLACKBOX APPROACH.
Suatu sistem dimana input dan outputnya dapat didefinisikan tetapi prosesnya
tidak diketahui atau tidak terdefinisi. Perancangan Sistem Informasi  Hal. 6
Metode ini hanya dapat  dimengerti  oleh pihak dalam ( yang menangani )
sedangkan pihak luar hanya mengetahui masukan dan  hasilnya. Sistem ini
terdapat pada subsistem tingkat terendah.
Contoh : - bagian pencetakan uang, proses pencernaan.

masukan yang
sudah terdefinisi
pengolah yang tidak
terdefinisi
keluaran yang
sudah terdefinisi



B. ANALITYC SISTEM.
Suatu metode yang mencoba untuk melihat hubungan seluruh masalah  untuk
menyelidiki kesistematisan tujuan dari  sistem yang tidak efektif dan evaluasi
pilihan dalam bentuk ketidak efektifan dan biaya.

Dalam metode ini beberapa langkah diberikan seperti di bawah ini :
a. menentukan identitas dari sistem.
 - sistem apa yang diterapkan.
 - batasannya.
 - apa yang dilaksanakan sistem tersebut.

b. menentukan tujuan dari sistem.
 - output yang dihasilkan dari isi sistem.
  - fungsi dan tujuan yang diminta untuk mencoba menanggulangi
lingkungan.

c.  - bagian-bagian apa saja yg terdapat dalam sistem dan apa tujuan dari
masing-masing bagian tersebut.
 - tujuan masing-masing bagian sistem harus jelas.
 - cara apa yang digunakan subsistem untuk berhubungan dengan subsistem
lain.

d. bagaimana bagian-bagian yang ada  dalam sistem itu saling berhubungan
menjadi satu kesatuan.

II. ANALISIS SISTEM

Analisis Sistem dapat didefinisikan  sebagai :
Penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-
bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan
mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan,
hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang
diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikan.
 Perancangan Sistem Informasi  Hal. 7
Tahap analisis merupakan tahap yang  kritis dan sangat penting, karena
kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap
selanjutnya.

Langkah-langkah di Analisis Sistem :
Langkah-langkah di dalam tahap analisis sistem hampir sama dengan langkah-
langkah yang dilakukan dalam mendefinisikan proyek-proyek sistem yang akan
dikembangkan di tahap perencanaan sistem. Perbedaannya pada analisis sistem
ruang lingkup tugasnya lebih terinci.
Didalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang
harus dilakukan oleh Analis Sistem Yaitu sbb:

1. Identify, Yaitu mengidentifikasikan masalah
    - Mengindentifikasikan penyebab masalah
    - Mengidentifikasikan titik keputusan
    - Mengidentifikasikan personil-personil kunci

2. Understand, Yaitu memahami kerja dari sistem yang ada
    - Menentukan jenis penelitian
    - Merencanakan jadual penelitian
       - Mengatur jadual wawancara
       - Mengatur jadual observasi
       - Mengatur jadual pengambilan sampel
    - Membuat penugasan penelitian
    - Membuat agenda wawancara
    - Mengumpulkan hasil penelitian

3. Analyze, Yaitu Menganalis Sistem
    - Menganalisis kelemahan Sistem
    - Menganalisis kebutuhan Informasi pemakai / manajemen
    
4. Report, Yaitu membuat laporan hasil analisis
    Tujuan :
- Pelaporan bahwa analisis telah selesai dilakukan
 - Meluruskan kesalah-pengertian mengenai apa yang telah ditemukan dan
dianalisis oleh analis   sistem tetapi tidak  sesuai menurut manajemen
- Meminta pendapat-pendapat dan saran-saran dari pihak  manajemen
- Meminta persetujuan kepada pihak manajemen untuk melakukan tindakan
selanjutnya .

III. PERANCANGAN SISTEM

  Setelah tahap analisis sistem selesai  dilakukan, maka analis sistem telah
mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Tiba waktunya Perancangan Sistem Informasi  Hal. 8
sekarang bagi analis sistem untuk memikirkan bagaimana membentuk sistem
tersebut. Tahap ini disebut dengan perancangan sistem .

Perancangan Sistem dapat dibagi dalam dua bagian yaitu :
1. Perancangan sistem sec.umum/perancangan konseptual, perancangan
logikal/perancangan sec.makro
2.  Perancangan sistem terinci / perancangan sistem secara phisik.

 Perancangan sistem dapat diartikan sebagai berikut ini :
1. Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem
2. Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional
3. Persiapan untuk rancang bangun implementasi
4. Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk
5. Yang dapat berupa penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau
pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesalahan yang
utuh dan berfungsi
6.Termasuk menyangkut mengkonfigurasikan dari komponen-komponen
perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem

Tahap perancangan sistem mempunyai 2 tujuan utama yaitu :
1.  Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem
2. Untuk memberikan gambaran yang  jelas dan rancang bangun yang lengkap
kepada  pemrogram   komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat.

Perancangan sistem secara umum
  Tujuan dari desain sistem secara umum adalah untuk memberikan
gambaran secara umum kepada user tentang sistem yang baru. Desain sistem
secara umum merupakan persiapan dari desain secara terinci. Desain secara
umum mengidentifikasikan komponen-komponen sistim informasi yang akan
didesain secara rinci. Desain terinci dimaksudkan untuk pemrogram komputer
dan ahli teknik lainnya yang akan mengimplementasi sistem. Tahap desain
sistem secara umum dilakukan setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan
dan hasil analisis disetujui oleh manajemen.
 Pada tahap desain secara umum,  komponen-komponen sistem informasi
dirancang dengan tujuan untuk dikomunikasi kepada user bukan untuk
pemrogram. Komponen sistem informasi  yang didesain adalah model, output,
input, database, teknologi dan kontrol.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar